Senin, 14 April 2008

edisi 12

Doa Seorang Penggali Kubur

Tuhan aku tahu
Engkau mahapengasih dan lagi mahapenyayang
jangan Engkau hentikan tugas malaikat el maut
sebab ya Tuhan
Engkau mahamengetahui
sudah berapa hari ini anakanak dan isteriku tidak
makan
kami tak punya apaapa lagi untuk dijual
hutanghutang kami menumpuk
kami selalu melanggar janji untuk pembayarannya
rumah kontrakan sudah beberapa bulan menonggak
sedang upah kami begitu murah
itu pun dipotong untuk pembayaran yuran
perkumpulan
harga sembako semakin hari semakin meningkat

Ya Tuhan
perkenankanlah doa hambamu
amin

banjarmasin,1974


Kujukungkan Impian Ke Sungai
Martapura

kayuh apa tak tahulah
dari keyakinan mesti kukayuhkan
meski alir dan ombak

dalam pasangsurut
tak memberi alamat kayuh apa
atau pepohonan rambai
di tepitepi pantai
masih menyimpan berahi dendam
pada matahari yang makin tenggelam
kujukungkan impianku
kujukungkan
manakala sungai
masih memberi muara

banjarmasin,1974


Ketika Kapal Lepas Pelabuhan
: sui lan

masihkah kau di sana
dengan lambaian tangan
mencoba belajar
membaca sauh yang dinaikkan
dan peluit terakhir dibunyikan

karena laut teramat luas
arung memerlukan kesetiaan
karena ombak dan buih di buritan
tidak pernah lagi mengenal tepian

masihkah kau disana
menghitung harihari perjanjian
sementara aku mencoba membangun
pelabuhan dalam diriku sendiri
ketika kakilangit tak lagi memberi warna

banjarmasin, 1974

Tidak ada komentar: