Senin, 14 April 2008

edisi 14

Rakyat

rakyat adalah api
yang membakar hangus segala bentuk kejahilan
rakyat adalah laut
yang bergelora gelombang yang menenggelamkan
segala keserakahan
rakyat adalah badai
yang menerjang setiap penghalang kebenaran
rakyat adalah banjir
yang memporakporandakan pembunuh keadilan
rakyat
adalah
kita
yang turun ke jalanjalan menyuarakan demokrasi
yang menyatakan perang
melawan
k e m u n a f i k a n


banjarmasin, 1976

Gerimiskah Melelapkan Kota Ini

gerimis sejak tadi menyempurnakan diri
sunyi di manamana
kotaku yang bernama banjarmasin sepi
seperti sesosok bayangan kelam
yang membenam dalam selimut malam
gerimis inikah yang mengantarkan kotaku
kesebuah lelap ?
kawanku bertanya
ruh sunyi yang membangkitkan seluruh mimpi
rona kota
jam berapa, kawanku bertanya lagi
memandang sungai martapura yang tak pernah diam
mengaruskan anganangannya
inikah kotaku, katanya lagi
aku tak pernah menggali jawabnya
sebab akulah ruh sunyi itu
menjaga setiap ada yang terjaga

banjarmasin, 1976


Doa Sungai

sungaiku sungai darahku
darahku
luka
lukaku
cuka
karena dosa darahku
luka
karena dosa
lukaku cuka
lukaku Kau pun luka
cukaku Kau pun cuka
alirsungaiku alir perihduka
Mu
maka kusungaikan doaku
ke muara kasih
Mu

banjarmasin, 1977


Maha Duka

kusayapkan rinduku
lalu
kuterbangkan ke cakrawala
karena kau menungguku
di sana

tibatiba hujan meluruhkan bulubulunya

aku pun jatuh
persis di hadapan
mahadukamu

banjarmasin,1977

Tidak ada komentar: