Senin, 14 April 2008

edisi 6

Dia Berjalan

Dia berjalan, tongkat hari retakretak di tangannya
Orangorang terus juga menyibukkan diri
Tak seorang pun ingin tahu
Betapa gerimisnya jalan ini mau kami
Teriak sekuat hati
Tapi suara kami luluh terbentur dinding batu

Apakah esok hari tongkatmu jadi kayu pualam
Menanti dan mengharap
Bagai asbak di atas meja mengkilat
Dan mereka penuh dengan katakata asing
Dalam suatu tempat, semuanya ... benar

Dia terus juga berjalan, berjalan ...
Betapa jauhnya sudah perjalanan
Bukan mimpi atau pun hayalan
Dia sungguh tahu semua ini
Juga catatancatatan kecil kita

Banjarmasin, 1970


Jendela Buka Awal Tahun

Batas malam akhir dan awal tahun ini,
Melepas diri musim berayun
Cakrtawala biru
Bulan bersenyum, di sana bintangbintang
mengerdipkan seluruh rasa
Di bawahnya orangorang pada mabuk memetik
piano,

dansa - ria
Manakala lonceng bergema mematikan seluruh lampu
topengtopeng pun dipasang dalam gelapnya cahaya
Sementara di luar sana wajahwajah rindu menadahkan
tangannya
Batas malam awal tahun
Jalan, kini menantang hidup dan kehidupan
Mari
Laut yang tak tenangtenangnya
Yang mengalunkan segala gelombang
Kita ke sana
Menyerahkan semua harapan
Dan melepas kenangan
Catatan yang berbenah di hati

Selamatlah berpisah,
Selamatlah kami cium atas jabat hati - perkenalan -
Kami adalah lautmu
Kami adalah gelombang yang - menyisir -
Yang ingin tahu diri - pantai -

Banjarmasin, 1970


Nyanyi Sepi Dalam Sunyi
:buat Ibramsyah Barbary

Pertemuan kita di sini sama menatap dan cerita
pada sebuah perjalanan, kau berkata :
disepanjang langkah cuma nafas beku
Lalu kataku :diseret nasib pada jembatan tua dan
pelabuhan tua
Lalu kita samasama bernyanyi : kerangka siapa
yang lukaluka pada pertambatan usia
pada percintaan yang siasia

Kita terus juga bernyanyi sampai malam jadi muram
Dalam bayang kita sendiri dalam bayang berlari
Semata angan menggeletak mati

Akhirnya kita samasama bertanya : nyanyi siapa
yang terasing dari senar jiwa

Lalu kita tertawa, biarlah nyanyian sunyi terus
bernyanyi
tapi kesetiaan terus isi agenda dari falsafah peristiwa hidup
dari kehidupan satu dunia
Mengabadikannya dalam kehidupan kita

Banjarmasin, 1970

Tidak ada komentar: