Ketika Di Malioboro
Kau menatapku
Dengan seribu kata
Hatiku tak berkunci
Kau buka
Sepanjang Kali Urang
Desah napas
Memburu
Adalah dara berkidung
Mengepulkan asap sekaten
Merajut angkaangka balungan
Tak terasa selembar lagi
Usiaku jatuh
Malioboro
Selangkah kali ini
Harus kuperhitungkan
Yogya, 92
Orchestra Suite Suatu Malam
Di bawah mercuri di mana kau diamdiam
melepaskan kancing bajuku
ketika aku tak sempat menangkap kelepak
gender di street corner cafe
Kau bisikkan sesuatu
Aku jatuh dalam dekapan gadis Italia di Aljir
dan terkapar di pinggul malioboro
lalu melenggang pergi
Malam ini aku teramat rindu
kucari dikau di rambut violins letizia yang tergerai
aku gypsy yang paling tolol
Aku ada di sini cello Yudith menggoda
Viola Jennifer, bass Agung, Flute Hendrikus
clarinet Sander Van der Loo, French horn Sabina Roschy
bassoon Jeremy, riuh gelak tertawa
Aku sakit hati dan cemburu memang
ketika trompet Btuno Messina membentakku
Ketika biola Annika Berscheid dalam pelukannya
Kau putra Indonesia Edward Van Ness menghibur
Aku ingin mengecup bibirmu
Aku ingin menjilati matamu
Aku ingin masuk kembali ke rahimmu
Aku ingin lahir kembali
Pada diriku
Yogya, 92
Tetirah
Dan buah para berjentikan
Ingui kaririang
Siul angin perbukitan
Lenguh panjang kayu halaban
Kecipak tepi kali
Sarat kehidupan pedukuhan
Dan gadisgadis
Bernyanyi ke pancuran
Membasuh mimpi
Adalah sekawanan burung
Di tengah nyala damar
Di mana tetirah
Mencium bumi
Lembut atar sampai ke mari
Banjarbaru, 1995
Pesta Roh
Sudah di puncak
Mari
Hanya berbatas kabut tipis
Desah maritam
Di lembah
Di gigir bukit
Uap batubara
Membangkitkan rohroh
Yang lelap
Asap cendana
Menggerai rambut malam
Aku jadi roh
Roh kembang duren
Roh bocah lapar
Roh rumput
Roh embun
Adalah satu di antara roh
Yang amat kukenal
Aku jadi letih
Kau sandarkan di dinding malam
Malam makin kelam
Banjarbaru, 1996
** maritam : sejenis rambutan tumbuh di hutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar