Layang Layang
kunaikkan layanglayang ketika kau rebahan di sebuah padang tak berpohon
angin yang kau hembuskan mendorong aku mengulurkan benang sampai menyentuh awan
aku tak dapat lagi menahan betapa kencangnya angin
dalam desahmu yang menggairahkan
ketika langit memberi warna pelangi
yang membentang kesegenap penjuru
aku kehilangan balance
dan layanglayangku putus
melayang jauh sekali
dan jatuh ke lembah kesadaranku
dalam aku termangu
memandang layanglayangku yang hancur
di pangkuan isakmu
banjarmasin,1975
Aku Kembara Mencarimu Sui Lan
setiap tempat persinggahan
aku mencarimu
sebab benih yang kutanan dalam rahimmu
tak lunas sepanjang usiaku
walau langkahku senantiasa kehilangan keseimbangan
letih dan perih tak pernah kuhiraukan
tapi yang aku risaukan
mengapa tak kau beri aku alamat
di setiap tempat persinggahan
kau tak lepas dari tidurku
manakala jalan memberi persimpangan
atau loronglorong
yang mana harus kutempuh
sayangku,
bila pun ajal kan tiba
ini bukanlah pemberhentian
dalam sebuah pengembaraan
banjarmasin, 1975
Lilin Merah
di hari raya Changyang Jie ini
tidak ada gunung Tai San
tapi kau berkata, kita ada gunung Semeru
yang memberi makna dari apa yang kita impikan
kita bangun gubuk di bawah bulan purnama
sambil menggubah liriklirik chun chiu
lalu kita dendangkan
jinse di jemariku
dan qiangdi di bibirmu
tapi
di hari raya Changyang Jie kali ini
aku tak berdua lagi dalam gubuk ini
mabuk di kukus lilin merah
dan hanyut di sungai Changjiang
banjarmasin,1975
chun chiu : nyanyian klasik China
jinse : sejenis kecapi
qiangdi : sejenis seruling
Changyang Jie : hari raya tradisional China
Aku Tersesat Dalam Gumpalan Pekat
seribu kunangkunang membangun
kerlip pada sebuah kelam
tibatiba kau mengental dalam ingatan
kemudian menjelma
nyala api yang membakar igauan
lalu aku luruh dalam sebuah risau
sembilu
luruh
seperti sayap kapas
mencari wajah
di antara
katakata
yang berserakan di kaca
duka
:
seperti musafir
kehilangan alamat
aku tersesat dalam gumpalan pekat
banjarmasin,1976
Tidak ada komentar:
Posting Komentar