Senin, 14 April 2008

edisi 29

Pada Sebuah Taman

an katupan mata menyatakan gairah
bunga yang menyimpan rahasia kekasih
Betapa jeritan kecil dari tiap kuntum
ada tebaran wangi

Dalam bisikan angin burungburung
pada mabuk meluruhkan senja
Luruhlah sepi sampai pada tetes
terakhir kerinduanku

Bila sudah tidak jingga lagi dedaunan
dan bayang pun fana
Aku masih di sini sebab
antara kita tak pernah ada sangsi

Banjarbaru, 1999


Di Perapatan Banjarbaru
Saat Hujan Turun Malam Hari

Tibatiba lampulampu mati
Tibatiba berguguran sepi
Di balik jas hujan ada rindu
Jauh di sudut hati

Jalan beraspal membiarkan
Pelintas berbicara sendiri
Saat berhenti di perapatan ini

Bergegas ke seberang sana
Karena di balik tirai
Ada dusta yang menyiksa

Banjarbaru,1999


Suatu Telaga Akhir Tahun

Seekor belibis terjun ke telaga
Percakapan ini terhenti seketika
Terasa aku tinggal sendiri

Samar caya di daundaun padma
Apa lagi yang bisa kukenang
Bila bulan kehilangan bayang

Kala ikanikan telah menyepi
Siapa antara kita
Yang hilang dalam diri

Jika aku lahir kembali
Isyaratkan di mana riak
Menyimpan mimpi

Banjarbaru,1999/2000

Tidak ada komentar: