Senin, 14 April 2008

edisi 9

Imperium Cinta

Kicau burungburung
Membuka pagi dalam gairah
Cahaya hidup yang mengalir
Dari imperium cinta

Begitu agung
Tapi adakah yang mengerti
Dan membuka hikmah yang teramat dalam itu
Dalam setiap gerak kehidupan

Oi hati dan jiwaku
Bernyanyilah dari bungabunga cinta
Yang mekar dari kelopakkelopak kamasutra
Wahai hidupku kitalah pengembara
setiap kepak sayap dan kicau
ke puncakpucak imperium cinta
Wahai

Banjarmasin, 1971


Bunga Kertas
:r.sehan.w

Setiap membayangkan bagaimana hari esok
Aku mesti merangkai tubuhmu
Dengan beratus harapan yang kutaruh di jambangan
Tapi aku selalu kehilangan warna
Manakala ujung kelopakmu
Meneteskan isak sembilu
Dan aku tak pernah lagi berani menghitung
Entah berapa helai yang telah kurangkai
Sebab akulah jambangan itu
Yang selalu gagal menghadapi hari esok
Dan aku tak pernah berani lagi
Menafsir setiap bunga dalam tidurku
Membayangkan bagaimana hari esok
Tubuhmu pudar dalam jambangan itu

Banjarmasin, 1973


Arakan Kernda Batu
: aksi solidaritas (1)

hari ini delapan Februari
keranda itu telah kami usung
di puncak tugu bundar
menuju pemakaman
yang kami bangun sendiri
dari bongkahan api hatinurani

16 seniman mengepal tangan
tak ada kata lain
kecuali lawan
kemunafikan

melintas cakrawala
sebab demokrasi telah terpidana
di negeri tercinta

kami usung keranda ini
dengan linangan airmata api
dengan langkah pasti :
Kembalikan Arief Budiman !

Banjarmasin, Selasa Sore,8 Februari 1972

Tidak ada komentar: